Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Membohongi Perasaan Diriku, Maaf....

Gambar
Dua insan yang berbeda, Dua insan yang berbeda jenis kelamin, Dua insan yang memiliki keunikan masing-masing. Malam hari ketika baru tiba di suatu lembaga inggris di Pare, kuikuti fasilitas yang telah disedikan untuk peserta baik dari lembaga tersebut atau dari luar lembaga untuk bisa menimba ilmu dalam belajar toefl, ya walau hanya tentang structure hehe. Karena aku termasuk salah satu siswa di lembaga tersebut, ku coba untuk datang. Sekali aku mencoba untuk mengupload foto pembelajaran di malam hari. Dan terkejut sekali, dirimu membalas storyku. Hatiku terasa senang, Namun hatiku berkata :"hei mas dirimu kemana selama ini? Kok menghilang dariku? Aku menunggu mu di sini" Aku merasa canggung atas percakapan yang ingin aku mulai kepadamu. Maafkan, sifat malu" ku yang masih kadang sering muncul. Namun aku berusaha agar memulai pembicaraan apapun itu kepadamu. Di malam hari, 13 September 2019..... Yaa,, Dirimu membalas story WA ku,. Memang, Balasanmu pertama...

September 2019 Yang Telah Lalu

Gambar
September, selain hari bahagiaku untuk menyambut pelepasan para wisudawan-wisudawati, namun bulan itu menyimpan banyak makna diantara aku dan dirimu. Tak ada kebetulan. Semuanya telah diatur oleh Sang Pemilik Hati. Rasanya pertama kali merasakan jatuh cinta. Iya memang. Sebenarnya ingin rasanya mencintaimu pertama dan terakhir bagiku, jika Allah berkendak. 2 Tahun lamanya, aku tak jumpa denganmu,.2 tahun tak ada kabar darimu.  Masya Allah. Sangat menakjubkan, aku dan kamu bertemu kembali. Walau dalam suatu pesan kecil dalam gadgetku. Awal mula dirimu memberi ucapan selamat kepadaku walau melalui chat di WhatsApp.  Suatu kebanggaan bagiku. Memang, kebahagiaanku tak bisa terlihat secara kasat mata. Bagaimana tidak, 2 tahun lamanya dirimu menghilang tanpa kepastian,. Sedangkan diriku ini sedang menunggumu, menunggu yang tidak pasti. Rasa bangga yang tak terkira. Dalam hati sedang bergumam "Ternyata kau masih mengingatku". Saat itu, sebenarnya nomermu adalah nomer...

Ujian Menantimu

Ujian yang menghadang harus dilawan. Tidak boleh kalah apalagi menyerah. Bukankah kita akan segera merasakan manisnya iman bila ujian sudah dikendalikan. Begitu juga ujian dalam menjemput penantian seseorang. Gejolak dalam hati yang ingin rasanya menjemputnya.... Seringkali aku berdiri di tengah ruangan, saat kau sendiri ada di ambang pintu. Mungkin hanya butuh lima langkah bahkan tak sampai untuk aku bisa berbicara sambil mendongakkan kepalaku agar bisa melihat pandanganmu- dan mungkin kau cukup memanggilku saja agar aku menoleh ke arahmu. Namun, nyatanya kita tak pernah mengambil kesempatan itu.  Seringkali aku berjalan di belakangmu, saat kau ternyata ada di sampingku. Mungkin hanya butuh penyesuaian kecepatan langkah kaki saja, agar kita melangkah bersamaan, nyatanya kita pernah melakukan bersamaan. Aku mengerti kadang kau ingin memulai pembicaraan dan menemuiku, namun akulah yang selalu lari saat kau ada di dekatku, sehingga lagi-lagi aku membuat suasana menjadi canggu...